Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

MENUNDUK BELUM TENTU TAWADU

Gambar
Dalam dunia pesantren, sudah menjadi keharusan seorang santri ta'dzim kepada kyainya. Salah satu bentuk keta'dimannya adalah menunduk saat beliau lewat dihadapan kita. Yang menjadi tanda tanya, apakah lantas hal itu disebut tawadhu ? Tarik nafas, ulur Tidak semudah itu mengklaim tawadhu hanya dengan sebatas melihat dohirnya. Tawadu sendiri berarti merasa lebih rendah dan lebih hina dari keadaan yang ada. Kata " merasa ", rasa adalah perbuatan hati. Otomatis tawadu tidak bisa dinilai dari fisiknya. Bisa jadi seseorang terpaksa munduk-munduk karena faktor lingkungan, ikut-ikutan atau tabu kalau tidak melakukan hal itu, padahal hatinya tidak sreg atau kurang legowo menerimanya bahkan merasa lebih dari si A alias antonimnya, takabur. Dampak dari sifat tawadu ialah menerima segala sesuatu yang terjadi. Jika ia diludahi, ia merasa "pantasnya aku diludahi dan dipukuli". Jika ia diludahi dan dipukuli, ia merasa " pantasnya aku diludahi, dipukuli dan diinjak...

MENJAGA EMPAT NAFSU

Gambar
MELAWAN TIDAK SELALU BERARTI MEMBUNUH, NAFSU Oleh: Safri M Dalam dunia tasawuf nafsu dibedakan menjadi 4, yakni nafsu mutmainnah, lawwamah, sufiyah dan amarah. Memang, ciri khas manusia sendiri ialah makhluk yang dikaruniai nafsu dan akal tidak seperti malaikat ataupun binatang. Tanpa nafsu manusia akan seperti anai-anai, terombang ambing tanpa suatu gairah. Setelah memenangkan perang, Rosulullah pernah bersabda pada sahabat "masih ada jihad yang lebih berat lagi, yakni melawan hawa nafsu". Melawan disini tidak berarti menghilangkan. Bagaimanapun manusia tidak akan bisa menghilangkannya, karena itu merupakan fitrah manusia. Yang dimaksud melawan disini ialah menguasai. Kita dituntut untuk menguasai 4 nafsu diatas. Jangan sampai malah kita yang terjajah atau yang dikuasai nafsu tersebut. Berbekal nafsu inilah manusia bisa mengungguli derajat malaikat dengan catatan jika kita bisa menguasainya, pun juga sebaliknya, bisa menjadikan kita lebih bejat dari iblis jika kita malah ...