Dzikir VS Wirid dan penjelasannya
Dzikir secara bahasa maknanya mutlak mengingat segala hal, tapi sudah lazim ditelinga kita, bahwa yang dimaksud dari dzikir adalah mengingat Allah SWT.
Sedangkan wirid secara literal berarti berulang-ulang (kontinyu) ajeg. Maksudnya sesuatu positif yang dilakukan secara berulang-ulang. Dari penjelasan diatas sudah sedikit ketara perbedaannya.
Dzikir = Mengingat. Timbul pertanyaan, apa yang harus diingat ?
Keestetikan, Kebesaran, keluarbiasaan Dzat, Sifat dan af'al Allah SWT.
Ada tiga letak dzikir; lisan (mulut), fiil (tingkah) dan qolb (keadaan hati).
Lisan, comtohnya dzikir yang rutin dilakukan setelah sholat. Dalam dzikir ini orang lain bisa bisa mengetahuinya karena proses pengaktualannya menggunakan suara. Dzikir fiil seperti shodaqah, dzikir ini kita hanya bisa mengira-ngira apakah saat shodaqoh si pemberi benar/benar mengingat Allah atau tidak karena dzikir itu bercokol dalam hati. Yang terakhir dzikir Qolb, dengan hati. Berupa getaran-getaran hati akan perasaan, penjiwaan keberadaan tuhan. Kita tidak bisa mengetahui walaupun si Dzakir disampingmu.
Ada beberapa atsar (hasil) dari pendawaman dzikir. Hasil yang paling kecil adalah bisa merasakan manis dan indahnya dzikir sampai-sampai menganggap remeh dan hina hal yang terindah dalam dunia ini.
Atsar yang terdahsat adalah fananya diri dan segala wujud dan yang dirasakan hanyalah keberadaan Allah semata.
Dan dari dzikir itu juga akan memancarkan sinar hati sehingga mudah bertaqarub pada Allah dan terbukanya rahasia-rahasia gaib.
Kembali ke konteks awal, kalau dzikir belum tentu wirid. Sedangkan wirid seyogyanya harus dzikir. Dzikir tidak harus terus-menerus atau saban hari. Wirid itu dzikir yang dilanggengkan, misal saban ba'da sholat, saban hari atau waktu lainnya. Kalau tidak ajeg namannya dzikir. Oh iya, ada hadist yang berbunyi "Man lam yakun lahu wirdun fahuwa kirdun" Orang yang tidak punya wiridan maka dia bagaikan kera. Semoga bermanfaat. Meet you again . Dibawah ini adalah salah satu koleksi karyaku .
Komentar
Posting Komentar