ESENSI NGAJI

         Ngaji merupakan cagak penguat terealisasikannya ajaran-ajaran islam.Karena, disitu terjadi proses transferasi ilmu-ilmu urgen, dasar kehidupan. Pandangan umum kita, ketika mendengar kata ngaji yang terlintas adalahmereka yang membaca dan mempelajari Al-quran atau kitab salaf dimadrasah atau pondok. Memang benar, tapi itu hanya sebagian dari aktualisasi ngaji. Kalau ditilik lebih dalam, ngaji itu maknanya sangat luas, universal. Secaraliteral, ngaji merupakan kata kerja dari kata dasar"aji". Dalam sistematika logat jawa, kata "ng" menujukan sebuah aktivitas. Seperti "nga-lor" menunjukan aktivitas kearah lor. Ng-rokok, menunjukan aktivitas menghisap rokok. Ng-antem menunjukan aktivitas antem. Begitujuga ngaji, sehingga mengandung arti aktivitas menuju aji. Aji artinya berharga. Hemat penulis, berarti ngaji adalah suatu tindakan, perbuatan (mencakup segala sesuatu yang baik) yang berpotensi membuat jiwa dan raga tambah berharga. Menyapu, menyuci, senyum bahkan makan, minum sampai ngupil pun masuk dalam kategori ngaji, jika diniati dengan benar. Termasuk sholat, wirid, atau ritual baik lainnya. Jadi, esensi "ngaji" sangatlah luas, bisa diaktualisasikan kapanpun dan dimanapun. Apa saja yang membuat diri kita tambah berharga disebut ngaji.

          Dalam logat jawa, ngaji disebut-sebut sebagai kereta basa dari "ngatur jiwo". Korelasinya sangatkental dengan ngaji dari kata "ng-aji" karena mengatur jiwa itu salah satu proses memberhargakan diri. Dalam logat arab, ngaji mashur dengan kata ta'alum. Tapi ta'alum hanya sebatas proses menginput ilmu, sedangkan makna ngaji lebih luas lagi. Itulah salah satu keunggulan bahasa jawa dan kecerdasan orang jawa kuno dalam penamaan sesuatu.

           Walaupun esensi ngaji begitu beragam, bisa diaktualkan kapan dan dimanapun, kita tidak boleh menafikan ngaji-ngaji yang seperti santri yakni ngaji Al-quran atau kitab-kitab salaf kepada Kyai. Karena, dengan itu kita memiliki sanad (mata rantai) sampai kepada Rosululloh SAW. sebagai pegangan hidup kita di dunia ini sampai akhirat kelak.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia Yang Sebenarnya.

MENJAGA EMPAT NAFSU

Foto-Foto Manis Gus Azmi Yang Membaperkan.